Sebetulnya, budaya Lampung sejalan dengan agama Islam, sehingga tidak ada alasan
untuk membangun image buruk tentang masyarakat Lampung. Kesesuaian dengan
nilai-nilai agama itu bisa dilihat dalam hal menerima tamu, yang
representasinya para pendatang di Lampung, sehingga Provinsi Lampung lebih
dikenal sebagai “Indonesia Mini”. Artinya, keanekaragaman kultural yang ada di
Lampung terjadi karena penerimaan masyarakat Lampung terhadap para pendatang.
Sebenarnya masyarakat Lampung sudah biasa
menerima pendatang yang dianggap sebagai orang Lampung, asalkan mengikuti hukum
adat yang berlaku. Dengan hubungan yang baik antara masyarakat pendatang dengan
masyarakat asli --termasuk untuk menumpang berladang di dalam salah satu marga
Lampung-- membuat wilayah bersangkutan menjadi berkembang, sehingga menjadi
kampung atau sukuh (tiuh) baru sebagai bagian dari marga Lampung yang telah
ada," (Yoshie Peneliti dari Jepang)
Untuk mengenal lebih dekan masyarakat lampung kita harus mengerti
sifat-sifat atau filsafat masyarakat Ulun lampung, sehingga tidak ada image
negatif yang timbul. Kita harus sadar bahwa hidup di lampung, berpenghasilan di
lampung, beranak pinak dilampung, adalah menjadi masyarakat lampung yang
mempunyai akar kelampungan.
Sifat-sifat Orang Lampung Menurut Kitab Kuntara Raja Niti :
1. Pi'il Pesenggikhi
Malu melakukan pekerjaan hina menurut agama serta memiliki harga diri .
Segala sesuatu yang menyangkut harga diri, prilaku dan sikap hidup yang dapat
menjaga dan menegakkan nama baik dan martabat secara pribadi maupun kelompok
yang senantiasa dipertahan.
2. Sakai Sambaian
Gotong Royong, Tolong-menolong, bahu membahu, dan saling memberi sesuatu
yang diperlukan bagi pihak lain.
3.Nemui Nyimah
Saling mengunjungi untuk bersilaturahmi serta ramah menerima tamu.
Bermurah hati dan ramah tamah terhadap semua pihak baik terhadap orang dalam
kelompoknya maupun terhadap siapa saja yang berhubungan dengan dengan masyarakat
lampung
4.Nengah Nyampukh
Tata pergaulan masyarakat Lampung dengan kesediaan membuka diri dalam
pergaulan masyarakat umum dan pengetahuan luas.
5.Bejuluk Adok
Tata ketentuan pokok yang selalu diikuti dan diwariskan turun temurun
dari zaman dahulu. Mempunyai kepribadian sesuai dengan gelar adat yang
disandangnya.
Ungkapan Prinsip Orang Lampung dalam Adi-adi (Pantun Lampung)
Tandani hulun Lampung, wat piil-pusanggiri
Mulia hina sehitung, wat malu rega diri
Juluk-adok ram pegung, nemui-nyimah muwari
Nengah-nyampur mak ngungkung, sakai-sambaian gawi
Dengan senantiasa dilandasi dengan semangat hidup atau dikenal dengan 5
(lima) filosofi/prinsip hidup yaitu : Pi'il Pesenggiri, Bejuluk Beadek, Nemuy
Nyimah, Nengah Nyappur dan Sakay Sembayan, yang merupakan tekad masyarakat
Lampung dengan kesadaran bersama sehingga tetap terpelihara kerukunan antar
sesama masyarakat yang saling asah, saling asih dan saling asuh.
PAHRIL HUTRI SAYSUKAU (02:44. 23-02-2009)
sumber
www.wikipedia.com
www.kapanlagi.com
Referensi : http://pahril.blogspot.com

Sebetulnya, budaya Lampung sejalan dengan agama Islam, sehingga tidak ada alasan untuk membangun image buruk tentang masyarakat Lampung. Kesesuaian dengan nilai-nilai agama itu bisa dilihat dalam hal menerima tamu, yang representasinya para pendatang di Lampung, sehingga Provinsi Lampung lebih dikenal sebagai “Indonesia Mini”. Artinya, keanekaragaman kultural yang ada di Lampung terjadi karena penerimaan masyarakat Lampung terhadap para pendatang.
Sebenarnya masyarakat Lampung sudah biasa menerima pendatang yang dianggap sebagai orang Lampung, asalkan mengikuti hukum adat yang berlaku. Dengan hubungan yang baik antara masyarakat pendatang dengan masyarakat asli --termasuk untuk menumpang berladang di dalam salah satu marga Lampung-- membuat wilayah bersangkutan menjadi berkembang, sehingga menjadi kampung atau sukuh (tiuh) baru sebagai bagian dari marga Lampung yang telah ada," (Yoshie Peneliti dari Jepang)
Untuk mengenal lebih dekan masyarakat lampung kita harus mengerti sifat-sifat atau filsafat masyarakat Ulun lampung, sehingga tidak ada image negatif yang timbul. Kita harus sadar bahwa hidup di lampung, berpenghasilan di lampung, beranak pinak dilampung, adalah menjadi masyarakat lampung yang mempunyai akar kelampungan.
Sifat-sifat Orang Lampung Menurut Kitab Kuntara Raja Niti :
1. Pi'il Pesenggikhi
Malu melakukan pekerjaan hina menurut agama serta memiliki harga diri . Segala sesuatu yang menyangkut harga diri, prilaku dan sikap hidup yang dapat menjaga dan menegakkan nama baik dan martabat secara pribadi maupun kelompok yang senantiasa dipertahan.
2. Sakai Sambaian
Gotong Royong, Tolong-menolong, bahu membahu, dan saling memberi sesuatu yang diperlukan bagi pihak lain.
3.Nemui Nyimah
Saling mengunjungi untuk bersilaturahmi serta ramah menerima tamu. Bermurah hati dan ramah tamah terhadap semua pihak baik terhadap orang dalam kelompoknya maupun terhadap siapa saja yang berhubungan dengan dengan masyarakat lampung
4.Nengah Nyampukh
Tata pergaulan masyarakat Lampung dengan kesediaan membuka diri dalam pergaulan masyarakat umum dan pengetahuan luas.
5.Bejuluk Adok
Tata ketentuan pokok yang selalu diikuti dan diwariskan turun temurun dari zaman dahulu. Mempunyai kepribadian sesuai dengan gelar adat yang disandangnya.
Ungkapan Prinsip Orang Lampung dalam Adi-adi (Pantun Lampung)
Tandani hulun Lampung, wat piil-pusanggiri
Mulia hina sehitung, wat malu rega diri
Juluk-adok ram pegung, nemui-nyimah muwari
Nengah-nyampur mak ngungkung, sakai-sambaian gawi
Dengan senantiasa dilandasi dengan semangat hidup atau dikenal dengan 5 (lima) filosofi/prinsip hidup yaitu : Pi'il Pesenggiri, Bejuluk Beadek, Nemuy Nyimah, Nengah Nyappur dan Sakay Sembayan, yang merupakan tekad masyarakat Lampung dengan kesadaran bersama sehingga tetap terpelihara kerukunan antar sesama masyarakat yang saling asah, saling asih dan saling asuh.
PAHRIL HUTRI SAYSUKAU (02:44. 23-02-2009)
sumber
www.wikipedia.com
www.kapanlagi.com
0 Komentar untuk "Prinsip Hidup Masyarakat Lampung"